Senin, 06 April 2020

Puisi Islam

Puisi Islami – Puisi islami merupakan sastra Islami. Perkembangan dan histori Sastra islam tidak terlepas dari perkembangan sastra Arab. Puisi islami dalam peradaban Islam memiliki peranan penting. Sebelum abad ke 20 kesusteraan Arab di dominasi oleh Puisi.
Tema-tema dalam puisi pada zaman ini berisi tentang puji-pujian atau sanjungan terhadap orang tertentu, keagamaan. Selain itu puisi islami sangat banyak dibaca di berbagai kalangan, disebabkan karena puisi islami bisa di konsumsi semua usia.
Puisi islami untuk diri sendiri, remaja dan Dewasa akan dibahas mendalam dalam pembahasan kali ini. Puisi islami untuk diri sendiri, Remaja dan dewasa adalah puisi yang berisi pesan pesan kebaikan untuk dijadikan pengingat dan pedoman untuk dapat dilakukan perbaikan dan semangat dalam meningkatkan ibadah.
Sebagian besar puisi islami itu bertujuan agar selalu mengingat Tuhan yang Maha Esa:

 Puisi Islami Untuk Diri Sendiri
Contoh Puisi islami ini adalah puisi untuk diri sendiri. Sebagai evaluasi diri akan segala hal, puisi ini berisikan tentang bagaimana kepasrahan diri dalam memohon keampunan kepada sang pencipta.
adapun judul dengan tema islami untuk diri sendiri kali ini dengan judul Memohon keampunan, Bercermin pada diri, Muhasabah diri, dan renungan diri. Adapun contoh puisi untuk diri sendiri sebagaimana dibawah ini:
1. Memohon Keampunan
Ya Robbi…..
Dalam Sujud akhirku Hamba memohon ampunkanlah segala dosa hamba
Bimbinglah hati hamba ke dalam lingkup kasih sayangMu ya Robbi
Ya allah Pencipta segala alam semesta beserta isinya
Tiada kekuatan yang patut disembah
Ya Allah…….
Jika hari yang telah engkau tentukan telah tiba
Ambillah hamba dengan segala kasih sayang ya allah
Tak mampu jiwa ini menahan siksamu ya Robbi…
Lindungi diri hamba ini dari siksa api neraka yang abadi
Kemuliaan kalimah MU Membawa pesan illahi
Panji Panji tauhid yang mengibarkan semangat
Mencintai Robbi ku Mencintai Rasulku
Ingin aku berada di masa masa itu
Dimasa Nabi Allah berjuang untuk membawa dakwah
Membawa kebenaran Membawa kebaikan
Dan membawa penerangan
2. Muhasabah Diri
Jiwa-jiwa yang tenang
Cenderungkanlah hatiku terpaut padaMU ya Allah
Telah termaktub dalam kitabmu
Manusia akan tergolong tergolong
Bersuku dan berbangsa bangsa
Ya Robbi jauhkanlah diri ini dari orang orang munafik
Orang orang penghamba syaitan
Gaya hidup orang orang yahudi
Gaya hidup orang orang kapital
Mubazir ….Riba….Merampok….Membunuh…
Ya Allah jagakan selalu diri ini ya allah
Berikanlah kesabaran bagi hampa akan orang orang disekitar hamba
Berikan selalu hidayahmu agar hamba
Satukanlah hamba pada orang orang yang beriman
Orang orang yang selalu bersyukur PadaMU
3. Bercermin Pada Diri
Janganlah engkau sombong ketika engkau kaya
Jangan merasa bahwa engkau lebih baik dari yang lain
Jangan hardik para peminta
Dan jangan kasar pada ibu dan ayahmu
Bercerminlah pada diri mu
Siapa dirimu ? Apa yang kau lakukan selama di dunia
Jangan sombong dan congkak
Sesungguhnya tuhan menghukummu
Dengan kedudukan dan kekayaanmu
Tapi ingatlah akan tiba saatnya
Semua hilang seketika
Dan ketika itu waktu telah tiba
Tiada waktu untuk menyadari
Bahwa semua fartamogana
Sadarlah diri
Sebelum kain putih membalutmu
Orang orang memandikan jenazahmu
Sifat indivisualistis tidak akan ada gunanya
Sadarlah sadar takutlah ketika waktu itu tiba.
Aku malu ….Setiap kali aku melihat perjuangan nya
Aku cemburu mengapa hanya mereka
Mengapa bukan aku Pertumpahan darah yang mewarnai bumi anbia
Menggugah mujahid mujahidah
Ntah dari mana mereka datang
Kulihat ada sayap yang membawa tubuhnya melayang ke angkasa
Senyum  dipenghujung perjuangannya
Seperti kilat dan cahaya abadi yang tidak bisa dilihat
Aku malu
Aku menangis
Perjuangan nya adalah akidahnya
Akidah dengan penawar surga
Surga yang menyerbak wangi dan ketenangan jiwa….
4. Renungan Hidup
Dalam sajadah lusuh itu
Raga luluh lantah
Terkenang sudah yang lalu itu
Ketika lupa janji akan dihitung kelak
Dalam sajadah lusuh itu
Teriakan tak lagi terdengar
Mata sayu tak mampu melihat
Telinga terasa kehilangan pendengarannya
Ya allah
Ijinkan diri ini bersimpuh
Di sajadah panjang nan lusuh
Hamba seraya meminta dan meminta
Ampunkanlah segala dosa
Dalam sajadah lusuh
Renungan hidup aku torehkan
Di dinding dinding hatiku
Gemetar hati ini
Lemah segalanya
Membayangkan betapa celakanya diri
Tak mampu merenungi diri
Merenungi hidup
Wahai hati hati yang kosong
Kembali lah kepada cahaNYA
Bermunajatlah
Isi kekosongan itu degan wudhu-wudhu mu
Gemercik lantunan firman Nya Membelai lembut jiwa
Tenanglah…tenanglah Berlari lah kejar cahaya itu
Renunghan hidup Di sajadah lusuh itu.

Terimakasih Semoga Bermanfaat :)
Kunjungi Juga Situs kami yang Lainnya Melalui Aplikasi Berikut :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Coment yang baik² dam bermotivasi , dan follow juga via email ,, bisa kirim pesan melalui email , cukup tulis emai kalian di kolom komentar , dan nanti ada pelanggan beruntung mendapatkan GIVE AWAY PULSA SEBESAR 100.000.RB .. Untuk yang beruntung :)))

Terimakasih !